Review WALL - E

Sekitar tujuh ratus tahun di masa depan, bumi telah berakhir, yang dikelola dengan sampah dan bebas dari tanaman dan kehidupan hewan, konsekuensi dari tahun degradasi lingkungan dan konsumerisme berpikir. 
Manusia sekarang hidup di pesawat ruang angkasa Axiom setelah mengosongkan Bumi berabad-abad sebelumnya. Rencana awal adalah bagi manusia untuk hidup di luar angkasa sementara sementara robot pembersih ("WALL-Es" atau Waste Allocation Load Lifter Earth-Class ditemukan oleh Profesor Simon)  yang disiapkan untuk recolonization Bumi. Namun, setelah tujuh ratus tahun, hanya satu WALL-E tetap.

WALL-E menghabiskan hari-harinya pemadatan puing-puing ke dalam blok yang solid dan membangun struktur dengan mereka. 
Dia juga mengumpulkan beberapa artefak lebih menarik dan membuat mereka di garasi, ia bersahabat dengan kecoa, teman satu-satunya. Yang rumornya kecoa ini tidak akan pernah mati dan bisa di bilang abadi walaupun sudah terinjak – injak, terkena nuklir ia masih hidup. Sangat fantastis. Jika malam hari ia menonton film favoritnya "Hello Dolly" di VHS dan impian memiliki tangan untuk memegang. Sebagian besar dari apa yang dia temukan adalah suku cadang dan elektronik tapi suatu hari ia menemukan tanaman yang kesepian. Tidak yakin apa itu, tetapi mengakui bahwa hal itu membutuhkan tanah dan perawatan, ia mengambilnya dan meletakkannya dalam sepatu penuh kotoran-tua.


Hari berikutnya, sebuah kapal besar lahan ruang dan deposito robot lain, EVE (Extraterrestrial Vegetation Evaluator).Pertamanya Wall – E bingung ternyata masih ada robot yang terissa selain dirinya. Seketika 
WALL-E jatuh cinta dan berharap bisa memegang tangannya tapi EVE ini sangat cepat dan mempunyai senjata  meriam plasma, yang dapat ledakan lubang melalui apa pun. EVE terbang  di sekitar bumi mencari vegetasi tetapi menjadi bingung setelah tidak menemukan apapun. WALL-E akhirnya mampu mendekati dan mengambil kembali ke garasi di mana ia menunjukkan padanya koleksi artefak manusia. Dia masih menolak memegang tangannya, walau bagaimanapun caranya, jadi Wall - E menunjukkan barang temuannya yang telah ia temukan yaitu berupa tanaman yang di letakkan di sepatu yang penuh tanah dan kotoran. EVE mengambil tanaman ke dalam kapsul penahanan khusus di dalam tubuhnya, mengirimkan sinyal ke kapal induk, dan beralih ke mode hibernasi. Bingung, WALL-E berusaha untuk membuat EVE aktif kembali, aman dan nyaman. Wall – E melindungi EVE dari badai dan membawanya ke taman di mana ia dapat melihat matahari terbenam di sampingnya.

Beberapa hari kemudian, kapal induk kembali dan mengumpulkan EVE. 
WALL-E menumpang di kapal, yang kembali ke Aksioma yang dimana tahun cahaya jauhnya dari Bumi. EVE dan WALL-E diperiksa di teluk pendaratan. EVE, masih dalam mode hibernasi, yang dibawa ke komandan kapal. WALL-E chases setelah dia, diikuti oleh MO, robot pembersih yang berniat menyikat WALL E-kotor kontaminan asing (misalnya kotoran atau tanah). Dalam perjalanan, WALL-E melihat manusia untuk pertama kalinya. Obesitas dan sebagian besar tidak bisa bergerak sendiri, mereka mengangkut sekitar Aksioma di hover kursi dengan layar video yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dan melihat berbagai iklan untuk produk makanan dan minuman. Ketika Wall-E sengaja mengetuk salah satu dari manusia, Yohanes (Yohanes Ratzenberger) dari kursi hover nya, WALL-E membantu pria itu kembali ke kursi dan memperkenalkan dirinya.Bingung tetapi senang, Yohanes memperkenalkan dirinya kembali.

WALL-E trek EVE ke kamar Captin McCrea (Jeff Garvin), yang hanya sebagai inert dan melayani sebagai manusia lain. 
McCrea bingung tapi gembira tentang Operasi kembali menjajah, yang dipicu oleh EVE menemukan itu. Tapi ketika MccCrea mengaktifkan kembali EVE dan perintahnya untuk menghasilkan pabrik, hilang. McCrea perintah EVE dan WALL-E yang akan diambil untuk perbaikan, tetapi, setelah mereka telah meninggalkan, memutuskan untuk mendidik dirinya sendiri tentang bumi. Dalam perbaikan teluk, WALL-E keliru berpikir EVE sedang dirugikan oleh kru perbaikan dan menggunakan meriam plasma untuk menyelamatkan dirinya, secara tidak sengaja melepaskan robot lain yang telah dibawa untuk diperbaiki. Selama pelarian, robot keamanan mengambil foto mereka, komputer kapal mengumumkan kepada manusia bahwa EVE dan WALL-E adalah robot pemberontak. Marah, EVE mengambil WALL-E ke sebuah pod melarikan diri untuk mengirim dia kembali ke bumi. Sebelum dia dapat menempatkan dia di polong, mereka melihat tempat pesuruh pabrik di pod melarikan diri.Setelah daun pesuruh, WALL-E pergi untuk menyelamatkan tanaman tetapi meledak ke angkasa. Sebelum diri-destruct pod, WALL-E menggunakan menetas darurat melarikan diri dan alat pemadam kebakaran untuk keluar polong dengan tanaman.Menggembirakan, EVE bermain di ruang dengan WALL-E dan bahkan memberinya listrik apresiatif "ciuman."

Menggunakan gorong-gorong sampah, EVE dan WALL-E menyelinap ke dalam kabin McCrea untuk memberinya tanaman. 
Tapi AUTO, sistem auto pilot kapal, mengungkapkan itu adalah orang yang mencuri tanaman sebelumnya. Ini tidak berniat memungkinkan kembali ke bumi karena direktif berabad-abad yang dikeluarkan ketika Bumi diyakini dihuni secara permanen. AUTO ledakan WALL-E, EVE dan pabrik kembali ke dalam gorong-gorong sampah dan McCrea kungkungan ke kamarnya. WALL-E dan EVE hampir melarikan diri ditembak ke ruang angkasa dengan sisa menolak tapi WALL-E adalah rusak parah. Sementara itu, McCrea telah menemukan cara untuk kembali ke sistem komunikasi kapal dan memberitahu EVE dan WALL-E untuk kepala ke geladak utama kapal, di mana mesin khusus akan kembali ke bumi kapal ketika tanaman ditempatkan di dalamnya. Dengan bantuan dari robot mereka dibebaskan sebelumnya, Wall-E dan EVE membuatnya ke dek pusat di mana mesin khusus telah meningkat dari platform. AUTO mencoba untuk memaksa mesin kembali ke platform tapi dicegah oleh Wall-E. McCrea berhasil berdiri sendiri dan menutup off OTOMATIS. EVE menempatkan tanaman dalam mesin khusus dan Aksioma ini dibawa kembali ke bumi.

WALL-E parah hancur dalam menjaga OTOMATIS dari platform runtuh. 
Begitu mereka mencapai Bumi, EVE bergegas WALL-E kembali ke garasi dan perbaikan dirinya.WALL-E tidak mengenali dirinya dan mulai sampah kompak. Bingung, EVE memegang tangan WALL-E dan memberinya ciuman listrik lagi. Ini benar reboot WALL-E. McCrea mengajarkan manusia lainnya cara memelihara tanaman dan menyembuhkan planet ini.Ini akan jauh lebih mudah daripada yang mereka pikirkan karena di luar kota, tanaman sudah mulai berkembang.



Homo Homini Lupus

“Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya” atau juga disebut “Homo homini Lupus ” istilah ini pertama kali di kemukakan oleh plautus pada tahun 945,yang artinya sudah lebih dari 1500 tahun dan kita masih belum tersadar juga. di jaman sekarang ini sangat sulit Menjadikan Manusia seperti seorang manusia pada umumnya,sepertinya istilah ini masih tetap berlaku sampai sekarang.
Tidak bisa dipungkiri Hidup di dalam suatu negara sangat di butuhkan sosialisasi karena kita tidak dapat Hidup dengan sendirinya tanpa ada manusia lain.Apalagi seperti keadaan sekarang ini kita Hidup di jaman yang serba susah .Demi mempertahankan hidup itu sendiri kita rela melakukan apa saja Mulai dari yang halal sampai yang Haram, tentunya semua itu kita lakukan  untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.Untuk mewujudkan itu semua memang tidak mudah dimana kita harus menghadapi berbagai konflik yang akan memicu lahirnya sikap saling mangsa Dan disinilah Peran Hati nurani & ego sangat dibutuhkan.
gambaran manusia di jaman sekarang ini sangatlah mengerikan dari segi sikap dan perbuatan terkadang lebih keji dari pada hewan yang paling buas sekalipun,saling sikut,saling berebut saling tikam bahkan saling memangsa layaknya serigala yang buas siap menerkam mangsanya demi sebuah kepuasan (ambisi).
sebagai contoh yang terjadi di dalam kehidupan kita seperti tindakan kekerasan,mulai dari perkelahian ,pembunuhan,pemerkosaan,serta aksi teror pemboman yang sedang trend di negara kita dan perang dunia yang memungkinkan akan terjadi lagi. Apakah itu disebut manusia ? Tidak. Kenapa tidak? Karena itu semua manusia yang melakukanya dan dilakukan terhadap manusia juga ? entahlah..’
Pengakuan sebagai umat beragamapun yang telah patuh terhadap ajaranya kerap kali sebagai alasan tindakan kekerasan bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Banyak pelaku kekerasan seperti tersebut menyatakan ini masalah iman, masalah Tuhan atau masalah kebenaran (kebenaran yang ditafsirkan manusia itu sendiri).
Ego seperti apakah yang membuat manusia menggurat sejarah kekerasan dalam perbudakan-rasisme, Holocaust-rasisme, seksisme yang menyuburkan perdagangan manusia untuk kepentingan prostitusi, lalu yang sedang marak disoroti saat ini adalah kekerasan karena spesiesme. Mungkin sudah saatnya bagi manusia melihat jernih kekerasan karena spesiesme. Spesies manusia merasa lebih unggul dari spesies hewan hingga ‘boleh’ diperlakukan sebagai ‘milik-properti’ . Hewan diperlakukan tak beda dengan benda. Perasaan takut, marah, sakit saat disiksa hingga meregang nyawa ‘tak terlihat’ oleh ego manusia. Manusia sedang dan terus memelihara spesiesme ini, pertanyaannya, akan sampai kapan? Manusia butuh kejernihan hati dan akal, menimbang kembali apakah spesiesme layak dipelihara. Jika saja ada spesies yang lebih unggul dari manusia, penguasaan teknologi lebih tinggi dari manusia, manusia bisa saja dieksploitasi, dijadikan objek penelitian, bahkan dijadikan makanan. Saya jadi ingat film the Island, sebuah film futuristik yang mengisahkan tentang komodifikasi manusia kloning untuk kepentingan asuransi kesehatan.
Jaminan kesehatan diberikan dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan adanya manusia kloning. Semua potensi penyakit dapat diatasi. Jika secara genetik Anda memilki potensi
penyakit ginjal, diabetes atau jantung, Anda tidak perlu khawatir asal punya DUIT membayar asuransi, organ manusia kloning siap mengganti semua ‘onderdil’ yang bermasalah dalam tubuh Anda. Manusia kloning dengan rekayasa genetik sedemikian rupa diprogram agar tumbuh menjadi manusia yang super sehat untuk menjaga kualitas organnya. Namun rasa dan emosi mereka telah disetel, diprogram sedemikian rupa agar tidak ‘hidup’. Manusia kloning hidup tanpa rasa dan emosi meski dalam akhir cerita ada manusia kloning yang menyimpang , ada manusia kloning yang tetap punya emosi, hingga memberontak. Mereka tak ubahnya ‘benda’. Di sini manusia satu tidak melihat kelayakan yang sama dengan manusia lainnya, hingga Homo Homini Lupus, dominasi sesama spesies subur dan ’sah-sah’ saja. Spesies manusia yang berduit ‘boleh-boleh’ saja memperlakukan manusia kloning sesuai kebutuhan mereka, karena mereka dianggap spesies manusia-benda.
Dalam dunia nyata wajah homo homini lupus sebenarnya tak asing dalam kasus perdagangan manusia entah untuk kepentingan sebagai buruh pabrik, pekerja di dunia prostitusi dengan berbagai modus. Di China modus terbanyak adalah penculikan, mulai dari anak kecil (biasanya untuk dijadikan pekerja seks untuk pedofilia) dan di Indonesia modusnya memanfaatkan keterjepitan keadaan ekonomi. Sebuah kasus di tempat saya dinas dulu terungkap, modus yang digunakan adalah meminta langsung ke orang tua korban dengan memberi segepok uang ke orang tua korban hingga rela melepas anaknya untuk dipekerjakan di Jepang sebagai duta budaya. Kenyataannya, setelah korban sampai di tujuan, korban disodorkan nota utang berisi rincian biaya perjalanan dan biaya pengurusan imigrasi dll. Kondisi terjepit seperti ini, korban tidak memiliki pilihan, hingga terpaksa bekerja di ‘panti’ jauh berbeda dari yang dijanjikan sebelumnya. Sampai pada titik ini, manusia juga telah melihat manusia lain tak ubahnya benda tak berhak punya rasa, yang bisa dieksploitasi. Mungkinkah bakat homo homini lupus ini lahir dan tumbuh bermuasal, berakar dari sikap spesiesme kita terhadap hewan. Sadar tak sadar kita membiasakan diri ‘membenarkan’ mengabaikan rasa mereka. Kita terbiasa memperlakukan mereka seolah tak berhak punya rasa takut, rasa sakit dan rasa cinta akan hidup mereka sendiri.Sebuah ungkapan dari George Angell (1823-1909) sejalan dengan permenungan di atas. Saya kadang ditanya,”Mengapa engkau menghabiskan begitu banyak waktu dan uang berbicara tentang kebaikan kepada binatang padahal begitu banyak kekejaman atas manusia?” Saya menjawab,”Saya bekerja dari akarnya.”
Jadi homo homini socio dan homo homini lupus ini ada dalam diri manusia. Sadar atau tidak kiti memang seperti itu. Kadang kita baik dngan sesame, kadang kita juga berbuat hal yang tidak baik. Mencelakakan seseorang hanya untuk sebuah keinginan. Seperti pemerintah yang mengaku sebagai wakil rakyat. Yang dalam faktanya mereka memakan uang rakyat. Korupsi itu seperti serigala memakan keluarganya. Merugikan Negara, dan rakyat. Negara menurut teori Thomas Hobbes dibutuhkan untuk mencegah kesewenang-wenangan pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan terhadap rakyat yang lemah. Hobbes menilai bahwa negara dibutuhkan perannya yang besar agar mampu mencegah adanya “homo homini lupus” atau manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Hobbes memunculkan teori ini karena di masanya ia melihat adanya kesewenang-wenangan terhadap golongan yang lemah, sehingga perlu adanya peran negara untuk mencegah ini.
"manusia adalah kawan bagi sesama". Manusia adalah rekan atau teman bagi sesamanya di dunia sosialitas ini (homo homini socius). Pikiran homo homini socius ini ditaruh untuk mengkritik, mengoreksi, dan memperbaiki sosialitas preman; sosialitas yang saling mengerkah, memangsa, dan saling membenci dalam homo homini lupus (sesama adalah serigala bagi manusia). 

Sumber Utamahttp://id.wikipedia.org/



HOMO HOMINI SOCIO 1

Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup lain yang Tuhan ciptakan. Mengapa demikian? Ini dikarenakan manusia dikaruniai akal budi dimana ini tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Manusia diciptakan sebagai penguasa dan penjaga akan apa yang ada di bumi ini, maka dari itu manusialah yang bertanggungjawab akan apa yang terjadi di bumi ini. Kita pasti pernah mendengar kalimat “manusia adalah makhluk social” kalimat ini ingin menjelaskan bahwa manusia sebenarnya tidak bias hidup sendiri, manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya. Kata “social” itu sendiri diambil dari pengertian masyarakat, dengan begitu kita bias menarik kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk yang hidup bermasyarakat. Ada 3 macam kebutuhan yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup yakni:
·         Kebutuhan Primer: Adalah kebutuhan yang wajib dimiliki, karena bersifat vital dan tidak bias ditunda, contoh: makanan, pakaian dsb
·         Kebutuhan sekunder: Adalah kebutuhan yang tak harus dipenuhi, namun cukup vital dalam kehidupan. Kebutuhan sekunder biasa dibilang semi primer karena sifatnya yang juga tergolong penting dalam hidup, contoh: Kebutuhan akan tempat tinggal, dsb
·         Kebuthan tersier: Adalah kebutuhan yang tak wajib untuk dipenuhi karena tidak mempengaruhi baik itu dimiliki maupun tidak dalam hidup, contoh: kebuthan akan kendaraan bermotor, alat komunikasi, dsb.
Seiring berkembangnya zaman kebuthan pun semakin berubah-ubah. Contohnya seperti sekarang-sekarang ini, kebutuhan akan alat komunikasi (handphone) kian meningkat di masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan pergeseran kebutuhan, alat komunikasi (handphone) yang tadinya hanya kebutuhan tersier sekarang menjadi kebuthan premier karena gaya hidup yang menuntut mobilitas manusia lebih cepat dan fleksibel. Oleh karena itu terciptalah ide untuk mengembangkan IPTEK oleh manusia. Tidak hanya dalam alat komunikasi, perkembangan IPTEK telah merambat ke segala hal seperti transportasi, keamanan dsb.

Perkembangan yang cepat ini mengarah ke dua hal yang berseberangan yakni POSITIF & NEGATIF :
·         POSITIF: Maksudnya adalah perkembangan IPTEK semakin menunjang dan kebutuhan manusia kea rah positif. Manusia yan dulu hanya mendapatkan informasi dari pihak ke pihak secara lisan sekarang sudah bias menjelajahi informasi di dunia hanya dengan mengakses internet. Ini merupakan salah satu contoh kemajuan yang dicapai manusia dalam mengembangkan IPTEK-nya. Masih banyak Hal lainnya seperti penggunaan listrik untuk penerangan, dsb.
·         NEGATIF : Maksudnya adalah perkembangan IPTEK yang malah justru membuat malapetaka bagi manusia itu sendiri, terutam kepada masyarakat sekitarnya. Pemanfaatan IPTEK yang keliru ini cenderung menghasilkan tindakan criminal dan menurunnya kualitas individu manusia iu sendiri. Contohnya adalah penggunaan computer (internet) untuk membobol bank. Hal ini menjadi batu sandungan bagi manusia, karena ITPTEK yang kian dibanggakan dan dikembangkan justru bias menjadi boomerang bagi kehidupan

Homo Homini Socio hampir memiliki arti yang sama dengan manusia sebagai makhluk social, berikut merupakan definisi dari Homo Homini Socio*:
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.



Definisi Homo Homini Socio 2

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia



Kesimpulan 1

Dari Pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa manusia itu sejak lahir sudah di kodratkan untuk saling berpasang – pasangan sesuai dengan kekurangan dan kelebihannya. Suatu contoh adalah dalam kehidupan di masyarakat kita sudah mengenal gotong royong dalam bidang apapun seperti : kerja bakti membersihkan lingkungan, dan lain sebagainya. Nah jika tidak ada peran dalam masyarakat maka program tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal bisa bisa mungkin mengakibatkan kesenjangan sosial diantara masyrakat. Oleh karena itu, manusia sudah di kodratkan saling terhubung satu dengan yang lainnya. Jadi kita tidak seharusnya bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan kita, jika terjadi seperti itu kita sudah melanggar kodrat yang kita miliki sebagai  manusia.

Kesimpulan 2

Dari seluruh artikel diatas dapat kita simpulkan manusia bisa mempunyai 2 karakter yaitu Homo Homini Lupus dan Homo Homini Socio. Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena manusia itu kadang bisa menjadi kawan bisa menjadi lawan mungkin hal yang seperti ini mirip dengan motto api “Kecil Menjadi Kawan, Besar Menjadi Lawan”. Berikut kita ulas satu persatu :
1. Homo Homini Lupus : Manusia sebagai serigalanya Manusia, disini artinya antara manusia satu dengan manusia yang satunya lagi dapat saling berebut untuk mendapatkan suatu yang dia inginkan. Contohnya : Persaingan untuk mendapatkan hati seorang wanita diantara 2 orang lelaki, bisa saja mereka berdua saling adu kekuatan agar tidak ada yang tersaingi dan akhirnya kedua pria tersebut bisa saja di tolak. Hal yang menyedihkan..

2. Homo Homini Socio : Manusia saling bergantung terhadap manusia lainnya. Dalam bermasayarakat manusia selalu memiliki kontak sosial yang sudah ada dari dulu dari zaman nenek moyang kita. Sehingga kehidupan manusia akan terganggu apabila tidak adanya peranan hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Tukang cukur contohnya dalam kehidupan masyarakat mungkin tukang cukur ini sangat berjasa karena jika tidak ada dia manusia rambutnya akan tumbuh lebat dan tidak teratur. Dari situ kita dapat simpulkan manusia sangat bergantung sekali terhadap manusia yang satunya.



Teori Ketergantungan Media

 

Teori Ketergantungan Media (bahasa Inggris: Dependency Theory) adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Teori ini diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Mereka memperkenalkan model yang menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media dan sistem sosial yang besar.

Konsisten dengan teori-teori yang menekankan pada pemirsa sebagai penentu media, model ini memperlihatkan bahwa individu bergantung pada media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk mencapai tujuannya, tetapi mereka tidak bergantung pada banyak media dengan porsi yang sama besar.

Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal.
§  Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila anda menyukaigosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di halaman belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia pikir cek dan ricek itu hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
§  Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung/ percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka. 

Ketergantungan Masyarakat pada Teknologi
Kehidupan manusia kini sulit rasanya dilepaskan dari perangkat teknologi. Apalagi bagi remaja, teknologi seakan membuat mereka semakin kecanduan.
Sebuah studi yang digelar Kaisar Foundation, sebuah organisasi non-profit di Amerika Serikat yang kegiatannya fokus pada masalah kesehatan, menemukan bahwa anak muda yang menghabiskan waktu dengan media hiburan telah meningkat jumlahnya secara drastis. Hampir sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk mengakses teknologi.
Survei ini digelar pada Oktober 2008 hingga Mei 2009, dengan melibatkan 2.000 pelajar kelas 3 SD hingga 3 SMA (kelas 12), berusia 8-18 tahun.
Dari studi ini terungkap bahwa anak-anak dan remaja berusia 8-18 tahun menghabiskan rata-rata 7,5 jam (lebih dari 53 jam seminggu) waktu mereka untuk mengakses media hiburan di hari-hari biasa seperti ponsel, komputer, televisi dan perangkat teknologi lainnya. Uniknya, sebagian besar remaja ternyata menggunakan lebih dari satu perangkat dalam waktu bersamaan alias multitasking. Misalnya, ketika mendengarkan musik mereka sambil mengisi waktu dengan berselancar di internet.
Padahal ketika lima tahun lalu, saat studi ini digagas, para anak dan remaja ini kira-kira hanya menghabiskan waktu satu jam setiap harinya untuk mengulik perangkat elektroniknya tersebut.
Dr. Michael Rich, Direktur dari Center on Media & Child Health mengatakan, sulit rasanya mengubah kebiasaan para anak-anak ini yang telah bergantung dengan kecanggihan teknologi. Ketergantungannya jika dianalogikan sudah seperti udara yang mereka hirup, air yang mereka minum, dan makanan yang mereka asup.
Untuk itulah, dibutuhkan peran serta orang tua untuk tetap mengontrol aktivitas anak mereka di dunia virtual. Sebab jika dibiarkan, ancaman kesehatan seperti obesitas (kelebihan berat badan) bisa saja menerpa anak-anak akibat kurangnya beraktivitas yang melibatkan fisik. Namun perlu diingat, jangan melarang anak untuk mengakses teknologi karena tidak semuanya teknologi berdampak negatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan misalnya dengan membuat kesepakatan terkait waktu-waktu yang diperbolehkan untuk mengakses perangkat teknologi tersebut.
Sumber : Examiner, 17 Februari 2010

Waktu Ideal
 
Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997).

Masih terjadi perdebatan mengenai jumlah waktu yang ideal untuk menggunakan komputer dan internet sampai sekarang ini. Para ahli menyimpulkan bahwa tidak ada waktu yang disebut normal atau abnormal dalam penggunaan internet, hal ini sangat tergantung pada setiap individu, beberapa orang dapat bertahan lebih dari 5 jam setiap harinya di depan komputer namun tidak memberikan dampak-dampak buruk bagi individu tersebut, namun bagi beberapa orang lainnya online 7 jam setiap minggu justu terjadi peningkatan kompulsif untuk menggunakan internet secara intens meskipun dalam waktu yang singkat dalam seharinya.
Terpenting dari semua itu, penggunaan komputer yang tidak sehat bila menganggu keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia cyberspace, artinya individu mampu mengontrol dorongan-dorongan untuk beronline, tidak mempengaruhi kehidupan cyberspace dalam perilaku kesehariannya, individu mampu menyelesaikan tugas-tugas kesehariannya tanpa terganggu dari dorongan impuls untuk berinternet.


Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel di atas adalah manusia dalam menjalankan segala aktivitasnya selalu di dukung dengan teknologi dari berbabgi media elektronik. Sehingga tidak heran perkembangan teknologi semakin lama semakin pesat. Tetapi tunggu dulu di samping perkembangan teknologi yang pesat terdapat dampak positif dan negatifnya. Oleh karena itu di zaman yang super modern ini kita harus bijak dalam menggunakan teknologi sesuai dengan yang kita butuhkan jangan sampai kita menjadi orang yang mubazir.


Kesimpulan Utama

1. Dalam film Wall – E kita ada pesan moral yang kita harus camkan dalam hidup ini, yaitu “Walaupun hidup ini sudah modern, janganlah kita melupakan apa yang sudah terjadi pada masa lalu kita bagaimanapun pengalaman dulu adalah guru terbaik kita”.

2. Manusia memanglah mahluk hidup yang diciptakan paling sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa dan di takdirkan untuk berpasang pasangan dalam rangka mengisi satu sama yang lainnya. Oleh karena itu, Tuhan menciptakan kita sifat, fisik, pikiran yang berbeda hanya saja mungkin kita ada persamaan dalam bentuk penciptaannya yaitu dari tanah. Seringkali kita melihat fenomena fenomena yang menunjukkan bahwa manusia lebih kejam daripada seekor singa binatang yang paling buas dan dikenal sebagai “Raja Hutan” ini, sangat di sayangkan bahwa kita adalah mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna tetapi kelakuan kadang seperti tidak berperasaan.
Di samping itu adakalanya manusia saling tolong menolong yaaa bisa di ibaratkan manusia sedang tidak error atau lagi kalem kalem lah. Nah ini adalah yang harus kita pertahankan budaya saling memahami, membantu, tegang rasa, disiplin, kerja keras. Jika manusia bisa bertindak seperti itu dengan konstan maka dunia ini tidak akan ada namanya peperangan. Walaupun tidak enak juga dunia ini adem ayem terus yaa kalo bisa sih ada ribut tapi hanya kecil saja.

3. Ketergantungan manusia dalam hal Teknologi tidak dapat di pisahkan mungkin sukar sekali untuk melepaskannya. Mengapa bisa terhadi seperti itu? Jawabannya mungkin bisa lebih banyak alasan tetapi yang paling inti adalah manusia sangat membutuhkan teknologi dalam menunjang kehidupannya sehari hari. Contoh : Seseorang membutuhkan HP (Handphone) untuk menjaga hubungan yang di kenalnya agar tidak terjadi miss communication.
Disamping hal yang bisa di bilang positif itu, terdapat hal negatifnya, seperti : Banyak munculnya peretas (hacker), banyaknya hal hal yang berbau pornografi, banyaknya situs situs yang dapat memicu keributan di antara umat
beragama.

0 comments:

Post a Comment